SAHARA " mari menggapai hidayah bersama sahara"

AtTamr Media Mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDHUL ADHA 1433 H BETEPATAN DENGAN 10 DZULHIJJAH 1433 H/ 26 0KTOBER 2012 MINAL AIDHIN WALF'IDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN SEMOGA KITA TERMASUK GOLONGAN YANG BERUNTUNG..AMIN

Senin, 08 Oktober 2012

Bakhil( pelit ) Sifat Tercela Part 2


Hukum bagi orang yang tidak menunaikan zakat karena kebakhilan
Seperti yang dijelaskan oleh para ulama ahli tafsir, kebakhilan seseorang atas harta yang dimilikinya, akan mengakibatkan keburukan, baik terhadap agama maupun dunianya, dalam waktu yang segera (di dunia) atau ditunda waktu yang akan datang (di alam kubur/alam akhirat).

Di antara akibat yang disegerakan di dunia adalah:

1. Kebinasaan, seperti yang tersebut dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Jauhkanlah diri kalian dari perbuatan syuh’ (kikir yang disertai tamak). Karena sesungguhnya (yang demikian) itu telah membinasakan orang-orang sebelum kalian, mendorong mereka untuk menumpahkan darah, dan menghalalkan perkara yang terlarang.” (HR. Muslim, dari Jabir bin Abdillah radiyallahu ‘anhu)



Al-Imam Ash-Shan’ani rahimahullahu menjelaskan: “Ini termasuk kebinasaan yang terjadi di dunia, dan yang mendorong mereka (untuk melakukan semua itu) adalah kebakhilan mereka atas harta yang selalu mereka jaga dan mereka kumpulkan. Keinginan untuk selalu menambah (memperbanyak) dan menjaga dari berkurangnya (dengan tidak menginfaqkan, menunaikan zakat, pen.). Kemudian dia gabungkan, kumpulkan harta milik orang lain, dalam rangka menjaga keutuhan hartanya. Dan tidak akan memperoleh harta yang bukan miliknya, kecuali dengan merampas serta fanatisme yang mengantarkan pada pembunuhan dan menghalalkan perkara yang telah diharamkan.” (Subulus Salam, bab At-Tarhib min Masawi’ Al-Akhlaq)
2. Timbulnya kemunafikan pada hati, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللهَ لَئِنْ ءَاتَانَا مِنْ فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ. فَلَمَّا ءَاتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ. فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: ‘Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shalih.’ Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dari karunia itu dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang mereka telah ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.” (At-Taubah: 75-77)
3. Mendapatkan doa keburukan dari malaikat, sebagaimana yang tersebut dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah setiap hari kecuali ada dua malaikat yang turun ke bumi. Salah satu malaikat tadi berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menginfaqkan hartanya keuntungan.’ Adapun satunya berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang kikir terhadap hartanya kerugian’.” (HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah rahiyallahu ‘anhu)

Adapun ancaman yang terjadi di hari kemudian antara lain:

1. Dikalungkan di lehernya ular jantan ganas lagi berbisa, sebagaimana
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya harta kemudian ia tidak menunaikan zakatnya maka di hari kiamat nanti harta tersebut akan diubah menjadi seekor ular jantan ganas lagi berbisa, memiliki dua tanda hitam di atas kelopak matanya. Ular itu akan melilit lehernya kemudian ular tadi membuka mulutnya lalu mencaplok pemilik harta dengan dua rahangnya, sambil berkata: ‘Aku adalah hartamu, aku adalah harta yang kamu simpan (yang tidak ditunaikan zakatnya, pen.)’.” Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (HR. Al-Bukhari dari sahabat Abu Hurairah rahiyallahu ‘anhu)
2. Diubah menjadi lempeng logam dari api neraka dan diseterikakan pada bagian dahi, lambung, dan punggungnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfaqkan di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka) akan mendapat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu’.” (At-Taubah 34-35)
Juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah seorang pemilik emas dan perak (harta) yang tidak menunaikan zakat hartanya, kecuali pada hari kiamat nanti akan dijadikan untuknya papan logam dari api neraka. kemudian papan itu dipanaskan di neraka jahannam, setelah itu dengannya disetrikakan pada lambung, dahi, dan punggungnya. Setiap kali dingin (lempeng logam tadi) dicelupkan kembali (ke neraka), dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah 50.000 tahun, sampai diputuskan perkaranya di antara manusia, kemudian ia akan melihat jalan hidupnya, apakah menuju ke dalam jannah ataukah ke dalam neraka.” (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Abu Hurairah rahiyallahu ‘anhu)
3. Unta dan kambing akan menendang-nendang pemiliknya, seperti dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “(Pada hari kiamat) unta-unta akan datang mencari pemiliknya dalam keadaan yang terbagus (gemuk), dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka unta itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka. Dalam keadaan yang serupa, kambing-kambing akan menemui pemiliknya dalam keadaan yang terbaik, dan apabila pemiliknya tidak membayar zakat (ketika di dunia) maka kambing-kambing itu akan menendangnya dengan kaki-kaki mereka dan menanduknya dengan tanduk-tanduk mereka.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Salah satu dari hak-hak mereka adalah bahwa ketika diperah susunya air diletakkan di depan mereka.” Nabi menambahkan, “Aku tidak ingin siapapun dari kalian menemuiku di hari kiamat dengan membawa kambing yang mengembik di lehernya. Orang seperti itu akan berkata, ‘Wahai Muhammad, tolonglah saya.’ Aku akan berkata kepadanya, ‘Aku tidak dapat menolongmu, karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu.’ Begitu pula, aku tidak ingin siapapun dari kalian datang menemuiku dengan membawa seekor unta yang mendengkur di lehernya. Orang seperti itu akan berkata kepadaku, ‘Wahai Muhammad, tolonglah saya.’ Aku akan berkata kepadanya, ‘Aku tidak dapat menolongmu karena aku telah menyampaikan perintah Allah kepadamu’.” (HR. Al-Bukhari no. 1402 dari sahabat Abu Hurairah rahiyallahu ‘anhu)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu menerangkan: “Beberapa riwayat hadits yang menjelaskan akibat bagi orang yang tidak menunaikan zakat kelak di hari kiamat meskipun secara lahirnya berbeda-beda namun riwayat-riwayat tersebut satu dengan yang lain tidak bertentangan karena adanya kemungkinan siksaan itu terjadi secara bersamaan. Maka riwayat dari jalan Ibnu Dinar (yang menyebutkan bahwa harta yang tidak dizakati akan diubah menjadi ular jantan yang ganas berbisa) sesuai dengan ayat yang tersebut pada surat Ali ‘Imran: 180. Adapun riwayat Zaid bin Aslam (yang menyebutkan bahwa harta yang tidak dizakati akan diubah menjadi lempeng logam yang dicelupkan kedalam neraka Jahannam) sesuai dengan ayat yang tersebut dalam surat At-Taubah: 34-35.” (Fathul Bari, 3/330)
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: